DOA untuk Palestina turut menjadi bagian dalam perayaan Hari Santri di Lapangan PPTQ Permata, Kamis (26/10). Dengan beragam penampilan islami, seperti tilawah, banjari, nasyid perjuangan, hingga orasi mereka tunjukkan sebagai salah satu sikap yang mengecam penjajahan yang terjadi di Palestina.
Kegiatan tersebut diawali dengan iringan salawat bersama dari siswa-siswi SDIT, SMPIT dan MA Permata.
Para kepala sekolah juga menyampaikan orasi agar bersama-sama bersuara dan berdoa agar serangan yang menimpa Palestina segera dihentikan.
Kekhusyukan acara tersebut juga didukung dengan sesi doa bersama oleh para guru beserta murid SDIT, SMPIT, dan MA Permata.
’’Melalui gelaran kegiatan ini, Yayasan Permata ingin menyuarakan kebenaran dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendoakan saudara kita di Palestina. Kami berharap perang di Palestina bisa segera berhenti dan merdeka dari jajahan,’’ kata kepala SMPIT Permata Agustin Wahyuningtyas.
Di samping itu, seluruh guru maupun murid Yayasan Permata juga menggelar kegiatan donasi yang ditujukan untuk warga Palestina.
Kemudian, acara ditutup dengan momen menulis harapan dan doa untuk Palestina.
’’Khusus peringatan hari santri ini, keluarga besar SIT permata mengadakan salawatan dan doa bersama untuk Indonesia dan Palestina. Bukan perkara agama dalam membela Palestina, namun seluruh dunia mengecam karena ini adalah masalah kemanusiaan,’’ tutupnya.
Sumber: Radar Mojokerto